Sabtu, 02 Maret 2013

5. KODE ISYARAT TOURING

    
       KODE ISYARAT TOURING






Untuk setiap keterangan yang ada di bawah ini hanyalah berdasarkan pengalaman pribadi penulis ketika mengikuti touring secara grup ( HONDA MEGAPROHOLIC INDONESIA )


Gambar dibawah ini adalah sekedar contoh
yang sekiranya harus dilakoni oleh ‘Petugas VJ Touring’ karena ia akan
memimpin barisan grup, sudah tentu posisinya harus berada di barisan
paling depan. Kemudian bahasa isyarat yang diberikan oleh VJ harus di
ikuti oleh peserta secara berurutan mulai dari peserta nomor dua dan
terus kebelakang.

 
Namun pada prakteknya  beberapa isyarat mempunya arti dan makna yang berbeda. Hal ini
karena disesuaikan dengan gaya dan riding style dari setiap komunitas,
klub motor, jenis motor yang dipakai. maupun sikap dari pengendara itu sendiri.


1. START MESIN: Petugas VJ memberikan isyarat ‘hidupkan mesin’ dengan tangan kanan 
    keatas sambil memainkan jari telunjuk tangan kanan. Posisi masih berhenti dan kode start 
    harus didahului oleh klakson dari petugas SW yang ada paling belakang. Usai klakson SW 
    tadi, VJ memberikan acungan jempol tangan kanan/kiri agar dilihat oleh semua peserta,
    Artinya ‘ready to go.’


2. BELOK KIRI: Petugas VJ memberikan isyarat ‘belok kiri’ dengan cara mengayunkan  
    tangan kiri sampai batas pundak sebelum ia belok ke kiri.

3. BELOK KANAN:
    Petugas VJ memberikan isyarat belok kanan dengan cara mengangkat tangan
    kiri sampai keatas helm, dengan telapa tangan kiri tebuka mengarak
    kekanana. Gerakan dilulangi beberapa kali menunjuk kekanan.


4. BAHAYA DI SISI KIRI:
    Petugas VJ memberikan isyarat ada ‘bahaya di sisi kiri’ dengan
    mengangkat tangan kiri, serta menurunkan tangan kirinya ke bawah sambil

    membuka jari telunjuknya. Menunjuk sesuatu kebawah kiri seperti ada
    lubang atau jalan rusak. Cara ini jauh lebih baik dari pada dengan
    mengangkat kaki.


5. BAHAYA DI SISI KANAN:
    Kalau pengendara bisa melepas gas dengan situasi aman, maka isyarat

    memberikan ‘bahaya di sebelah kanan’ bisa saja dilakukan dengan
    mengangkat tangan kanan dan menunjuk ke arah kanan.


6. BAHAYA DI SISI KANAN:
    Petugas VJ jika terpaksa memberikan isyarat ‘bahaya disisi kanan’
    dengan cara mengangkat kaki kanan secukupnya. Isyarat ini bukan aksi mau

    menendang, tetapi hanya sekedar memberitahukan adanya bahaya dikanan
    karena tangan kanan pengendara harus tetap pegang handle gas


7. BAHAYA DI SISI KIRI: 
    Sama dengan kondisi diatas, Petugas VJ bisa juga memberikan isyarat ada
    ‘bahaya disisi kiri’ sambil mengangkat kaki kiri secukupnya. Sekali lagi
    isyarat-isyarat menggunakan kaki bukan bermaksud menendang, tetapi

    hanya memberitahukan ada bahaya di kiri sementara tangan kiri pengendara
    harus pegang kopling.

 
8. TAMBAH KECEPATAN :P 
    Petugas VJ memberikan isyarat ‘tambah kecepatan’ dengan cara mengangkat tangan
    kiri sambil menunjukkan jari telunjuk kirinya. Isyarat ini bisa juga di
    lakukan dengan membuka telapak tangan kiri kemudian digerakkan kedepan
    berulang-ulang. Gerakan tangan yang lain, yaitu tangan kiri diangkat ke
    atas kemudian didorong kedepan. Pesannya mengatakan ‘ayo maju lagi, yuk
    kita lebih cepat lagi’. Isyarat ini harus melihat kondisi jalan, apakah
    aman serta memungkinkan kecepatan bisa ditambah.


9. KURANGI KECEPATAN:
Petugas VJ memberikan isyarat ‘kurangi kecepatan’ dengan cara melepas
lengan tangan kiri dari handle kopling dengan secukupnya kemudian
telapak tangan terbuka dimainkan atau diayunkan dengan perlahan. Bisa
juga lengan tangan kiri secara besar diayun-ayunkan agar terlihat oleh
semua peserta. Biasanya isyarat ini dilakukan ketika melewati
tikungan-tikungan di pegunungan atau di jalan lurus dimana VJ minta
kecepatan dikurangi secara perlahan, atau juga VJ minta extra perhatian
grup untuk selalu “hati-hati”.


10. RAPATKAN BARISAN:
Petugas VJ memberikan isyarat ‘rapatkan barisan’ dengan mengangat
tangkat kirinya keatas, mengepalkan telapak tangan kiri kemudian
diayunkan beberapa kali. Isyarat ini bisa juga ketika kecepatan mendadak
diminta VJ agar segera pelan dan kemudian akan berhenti karena “red traffic light” atau bahaya lainnya.


11. BUAT SATU BARIS:
Petugas VJ memberikan isyarat ‘buat barisan jadi satu’ dengan cara
mengangkat tangan kirinya tinggi dan menempatkan telapak tangan kirinya
diatas helm terbuka menghadap ke kanan, kemudian telapak tangan tadi
diayungkan seperlunya. Isyarat satu baris ini juga bisa dengan
mengangkat tangan kiri kemudian memberikan telunjuk satu kiri.


12. BUAT DUA BARIS:
Petugas VJ memberikan isyarat ‘buat dua baris’ dengan cara mengangkat
tangan kirinya sembari memberikan dua jari sebagai tanda angka 2.
Isyarat ini meminta formasi barisan grup menjadi dua dengan syarat
kecepatan rendah, kondisi jalan sepi dan formasi memang layak untuk
berbaris dua. Jika kondisi dua baris sudah tidak mungkin lagi, maka
secepatnya VJ memberikan isyarat satu baris (no. 11).


 

13. STOP/BERHENTI:
Petugas VJ memberikan isyarat “berhenti/stop” dengan cara melepaskan
tangan kirinya dari handle kopling kemudian telapak kirinya dibuka ke
belakang sambil dimainkan atau digoyang-goyang menandakan harap segera
berhenti. Isyarat ini jarang dipergunakan karena isyarat no. 10 rapatkan
barisan dipakai sekaligus untuk berhenti.

Seluruh
keterangan mekanisme touring, maupun bahasa isyarat VJ yang telah
dipaparkan diatas bukanlah suatu hal yang baku. Sebenarnya masih banyak
lagi mekanisme touring, maupun isyarat-isyarat lainnya yang bisa
dipergunakan ketika berkendara bersama grup. Semua mekanisme touring dan
bahasa isyarat tetap disesuaikan dengan kebutuhan, juga perkembangan
dari setiap grup, komunitas maupun klub motor yang bersangkutan..

Semua orang ingin menikmati perjalanan dengan nyaman, dan keluarga dirumah pun selalu mendoakan agar kita selamat sampai ditujuan.
Keep Safety Riding

0 komentar: